SOURCE OF BUSINESS :
-
RETAIL / B2C
Penjualan
secara langsung kepada konsumen dengan mendatangi langsung toko kita. Kisaran keuntungan
yang dapat di peroleh dari setiap unit handphone sebesar 3%-5%;
Low End :
Rp. 10.000,- s/d Rp. 20.000,-
Middle End :
Rp. 25.000,- s/d Rp. 35.000,-
High End :
Rp. 40.000,-
s/d Rp. 200.000,-
Luxury Produk : Rp. 1.000.000,- s/d Rp. 10.000.000,-
(Luxury produk: Vertu, Mobiado, Tag Heur,
etc.)
Sedangkan keuntungan
dari setiap penjualan pulsa / voucher berkisar Rp. 1.000,- s/d Rp. 3.500,-
-
GROSIR (CANVASSER) / B2B
Konsep
penjualan langsung kepada pelaku bisnis contohnya seperti; toko, perusahaan,
koperasi, dan lembaga lainnya. Penjualan mayoritas adalah handphone Low end dan
Middle sesuai permintaan pasar. Besarnya Capital / modal sangat berpengaruh
sedangkan keuntungan yang dapat diperoleh sebesar 3%;
Low end : Rp. 2.500,- s/d Rp. 5.000,-
Middle end : Rp.
7.500,- s/d Rp. 12.500,-
High end : Rp. 15.000,- s/d Rp. 35.000,-
-
TRADE IN (TUKAR TAMBAH)
Konsep
penjualan dengan transaksi jual–beli, dimana konsumen ingin menjual handphone
yang digunakannya dan menggantinya dengan membeli handphone yang baru dengan
menambah sejumlah uang.
Keuntungan
yang dapat diperoleh dari transaksi seperti ini sangat besar yaitu kisaran Rp.
100.000,- hingga Rp. 400.000,- tergantung dari kondisi dan kelengkapan
handphone bekas yang akan dijual tersebut, dan kemampuan kita dalam bernegosiasi
harga dengan konsumen.
-
AKSESORIS
Penjualan dengan sistem Up-Selling.
Suasana hati seseorang biasanya sangat bagus ketika baru memiliki suatu barang
baru. Maka gunakan kesempatan tersebut untuk mengarahkan konsumen hingga
produk-produk aksesoris yang kita miliki dapat terjual. Umumnya konsumen selalu
mencari dompet / sarung untuk handphone yang baru dibelinya, lalu coba untuk
menawarkan aksesoris lainnya seperti anti gores, Bluetooth, charger mobil, dan
sebagainya. Jenis-jenis aksesoris adalah: casing, sarung/dompet hp, handsfree,
bluetooth, kabel data, baterai, charger, memory card, dsb. Persentase
keuntungan yang dapat diperoleh kisaran 10% hingga mencapai 100%.
-
SERVIS / REPARASI
Layanan
servis atau jasa reparasi selalu dibutuhkan oleh masyarakat terlebih lagi bila
masa garansi atas handphone tersebut telah habis masa berlakunya. Sedangkan
untuk perbaikan handphone itu sendiri, kita akan bekerja sama dengan pihak ketiga
atau pihak luar untuk melakukan perbaikan atau reparasi tersebut. Hal ini dikarenakan
belum adanya kesiapan dari kita untuk memiliki seorang teknisi mengingat biaya
penghasilan untuk memperkerjakan seorang teknisi cukup tinggi. Bahkan seorang
teknisi yang handal atau sudah berpengalaman, mereka bukan hanya memperoleh
penghasilan gaji saja, melainkan membuat kesepakatan juga dengan pemilik toko
akan adanya pembagian hasil 50:50 dari setiap pekerjaan reparasi tersebut.
Sedangkan sisi baik atau positifnya bagi pemilik toko dengan adanya teknisi
adalah teknisi tersebut yang melakukan pengecekan kondisi handphone bilamana
ada konsumen yang hendak menjual atau menukar tambah.
Seiring
dengan berjalannya waktu dan bertumbuhnya usaha atau toko kita, maka kesempatan
bagi kita untuk menangani sendiri reparasi handphone dengan merekrut atau
memperkerjakan seorang teknisi handphone adalah pada saat pertengahan jalan
dengan melihat pada kesiapan dan kemampuan kita. Kisaran keuntungan yang dapat
diperoleh dari jasa ini berkisar Rp. 25.000,- hingga Rp. 200.000,- tergantung
dari berat ringannya kerusakan dan banyak tidaknya spare parts yang diganti.
-
GADAI
Layanan
dengan jaminan handphone. Tingginya biaya dan kebutuhan hidup seseorang dapat
kita jadikan sebagai acuan atau peluang besar bagi kita untuk memberikan
fasilitas gadai.
Jangka waktu
pinjaman yang dapat kita berikan maksimal 3 (tiga) bulan. Jaminan kita nilai
maksimal 70% dari harga jual bila seadainya konsumen memilih dijual daripada
digadaikan. Besarnya keuntungan yang diperoleh bisa mencapai hingga 10%(Sepuluh
Persen) pertransaksi dengan perhitungan waktu per 30 hari. Bilamana jaminan
belum ditebus kembali dari waktu yang telah ditetapkan dan disepakati bersama,
maka jaminan tersebut sepenuhnya akan menjadi milik kita dan bebas untuk dijual
kepada konsumen lainnya.
-
DOWNLOAD ZONE / STATION
Jasa
layanan di dalam menyediakan sarana untuk download berbagai konten music,
games, wallpaper, themes, video, software, hingga aplikasi. Keuntungan bagi konsumen
yang membeli handphone ditempat kita akan memperoleh gratis kartu member (silver)
dan masa berlaku kartu 1 (satu) bulan dan fasilitas training penggunaan
handphone tersebut. Untuk menjadi member dikenakan biaya sebagai berikut;
·
MEMBERSHIP
FEE
Silver : Rp.
100.000,- berlaku 1 bulan
Gold : Rp. 200.000,-
berlaku 3 bulan
VIP : Rp.
400.000,- berlaku 6 bulan
Tersedia juga fasilitas
diskon belanja bagi para anggota member ditempat kita.
BUSINESS PLAN
“10 KUNCI SUKSES BISNIS RITEL”
Siap atau tidak,
ritel di Indonesia bakal menghadapi persaingan yang demikian sengit. Berikut
adalah 10 hal yang bisa menentukan masa depan usaha kita dalam segi ritel.
1. PROMOSI HARGA SUDAH SEHARUSNYA
Setiap ritel, baik kecial maupun besar ataupun ritel
untuk segmen bawah atau premium, semuanya tidak akan lepas dari promosi harga.
Strategi ini seolah sudah menjadi strategi generik. Kini pilihannya adalah
kapan program promosi harga ini dilakukan dan kreativitas apa yang bisa
dikembangkan. Beberapa peritel merek premium berkreasi dengan menawarkan
program diskon besar-besaran pada malam hari. Program “Midnight Sale” ini ternyata disambut antusias dan seolah mulai
menjadi wabah di ibu kota.
Kreativitas dalam promosi harga juga tidak selalu
dalam bentuk diskon. Promosi harga juga bisa dilakukan dalam bentuk “Cash Back” atau “Buy One Get Two”. Namun apapun kreativitas yang dilakukan, peritel
dimasa depan tidak akan meninggalkan program promosi harga begitu saja.
2. MENJUAL “EXPERIENCE” LEBIH
PENTING
Produk yang
dijual memang menjadi daya tarik bagi konsumen untuk datang ke tempat anda.
Namun demikian, jangan terpaku pada produk tanpa menghadirkan pengalaman yang
unik bagi konsumen. Berdasarkan survei, 93% masyarakat Indonesia menjadikan
ritel sebagai tempat rekreasi. Mereka akan semakin banyak berbelanja jika
terpuaskan oleh pengalaman yang diciptakan oleh peritel / pemilik usaha. Experience ini bisa dikembangkan dengan
banyak dimensi seperti permainan dengan panca indera (tampilan, bunyi, bau,
dll) maupun melalui interaksi dengan konsumen. Itulah sebabnya menjual
pengalaman akan menjadi hal yang lebih dicari oleh konsumen ketimbang produk
yang dijual.
3. BERJALANLAH DENGAN TEKNOLOGI
Teknologi akan
berperan besar bagi ritel dimasa depan. Sekalipun konsumen menganggap pergi ke
ritel sebagai rekreasi, mereka tetap saja merupakan konsumen yang tidak
sabaran. Di zaman yang serba cepat ini, mereka tetap saja membutuhkan pelayanan
yang cepat dari sebuah ritel. Ada tiga macam teknologi yang akan mempengaruhi
kekuatan ritel dimasa depan.
Pertama adalah
teknologi dibidang inventori, dimana peritel membutuhkan teknologi yang bisa
dengan cepat mengidentifikasi inventori & memberi sinyal dengan cepat jika
terjadi kekosongan barang.
Kedua adalah
teknologi dibidang transaksi. Ritel masa depan membutuhkan teknologi yang bisa
membuat transaksi selesai dalam waktu lebih cepat serta tidak menciptakan
antrian yang panjang.
Ketiga adalah
teknologi yang bisa membantu menciptakan retensi dan hubungan dengan pelanggan.
Misalnya untuk menginformasikan point
reward atau produk-produk baru melalui ponsel.
Teknologi seperti RFID (Radio Frequency Identification) atau LBS
(Location Based Service) tampaknya akan bermunculan dimasa mendatang karena
teknologi semacam inilah yang bisa membantu peritel memberi pelayanan yang
cepat dan tepat.
4. MENGIKAT KONSUMEN DENGAN
PROGRAM LOYALTY
Dimasa depan
peritel harus mempunyai program loyalty
yang unik dan eksperiental bagi
konsumen. Semakin banyaknya pilihan ritel membuat konsumen tidak bisa loyal
kepada satu ritel. Oleh karena itulah peritel harus memiliki program Loyalty yang kuat untuk mengikat
konsumen.
Program Loyalty dilakukan bukan dengan kartu
anggota atau kartu diskon semata. Program Loyalty
harus disusun berdasarkan kebutuhan konsumen yang unik. Oleh karena itu
pengumpulan dan penggalian database akan semakin penting bagi peritel. Database
yang baik akan menjadi kekuatan menyusun program loyalty.
5. Co-BRANDING DENGAN SEMAKIN
BANYAK PIHAK
Untuk menciptakan
program Loyalty secara terus-menerus,
peritel mau tidak mau harus melakukan co-branding dengan banyak pihak.
Co-branding bisa dilakukan dengan sesame partner di dalam industry maupun
partner di industry lain. Tujuannya adalah untuk memperkuat dampak promosi yang
dilakukan dan mengefisiensikan program-program promosi. Selain itu, Co-branding
juga membuat kreativitas ritel tidak terpaku pada program program konvensional.
Contohnya Indomaret bekerjasama dengan Bank Mandiri mengeluarkan kartu
yang bukan hanya menjadi kartu isi ulang tetapi juga bisa dipergunakan untuk
membayar listrik dan telpon di toko-toko Indomaret. Artinya Indomaret kini
bukan sekedar menjual produk kebutuhan rumah tangga, tetapi juga Point of Payment berbagai pembayaran
rutin.
6. FOKUS KEPADA INDIVIDU DAN
INTERAKTIF
Dimasa depan,
konsumen ingin dilihat sebagai individu dan bukan sebagai orang yang sama
dengan orang lain. Mereka mengharapkan ritel memberikan banyak fleksibilitas
bagi konsumen untuk menentukan apa yang mereka bau. Oleh karena itu peritel
harus mempersiapkan topping dan fitur
yang banyak untuk dipilih oleh konsumen. Seperti halnya es krim, produknya
boleh sama, tetapi konsumen bisa menaruh bermacam-macam tambahan di atas es
krim tersebut. kalau perlu, konsumen akan terjun langsung ke pembuatannya
sehingga mereka lebih bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Dalam bidang handphone, contoh diatas dapat kita gambarkan seperti
memberikan pengajaran dan arahan kepada konsumen akan produk handphone yang
dibelinya agar konsumen dapat lebih maksimal menggunakan produk tersebut.
7. TOTALITAS DALAM PELAYANAN
MENJADI TUNTUTAN KONSUMEN
Konsumen
Indonesia akan semakin melihat pelayanan prima sebagai sebuah keharusan di
dunia ritel. Menurut survei yang dilakukan di beberapa Negara, ternyata
keputusan pembelian nomor satu dipengaruhi oleh pelayanan. Di Indonesia sendiri
kesadaran ritel di bidang pelayanan sebenarnya sudah bertumbuh, namun demikian
komitmen pelayanan ini masih terbatas pada keramahan saja. Padahal totalitas
dalam pelayanan mencakup banyak aspek, mulai dari konsumen masuk sampai ke
layanan purna jual.
8.
FAST FASHION
Peritel akan menghadapi rentang waktu yang semakin
pendek dari sebuah produk untuk menjadi fashion
product. Ibaratnya, kalau hari ini konsumen berebut membeli produk yang
lagi “in”, maka besok, konsumen berharap produk yang lagi in tersebut sudah
berubah.
Dengan perubahan yang cepat, peritel harus selalu
fleksibel untuk menyediakan item-item baru dalam waktu yang relatif singkat.
Ritel yang bagus selalu menawarkan merchandising baru setiap dua atau tiga minggu.
Dengan demikian pengunjung selalu disegarkan dengan tampilan baru.
9. GREEN PROGRAM
Kesadaran
lingkungan juga akan menghinggapi konsumen ritel. Edukasi kepedulian lingkungan
seperti global warming akan semakin kuat. Akibatnya konsumen juga semakin sadar
akan pentingnya menjaga lingkungan. Bagi peritel, isu-isu lingkungan harus bisa
ditangkap dengan baik dan di terjemahkan kedalam program peritel.
Green program
yang sekarang lagi tren dijalankan adalah pengurangan penggunaan plastic untuk
membawa belanjaan. Carrefour misalnya, sudah mulai menjual kantong yang bisa
dipakai terus sehingga tidak membuat pencemaran lingkungan oleh pembuangan
plastic berlebihan. Beberapa peritel bahkan memberikan poin tambahan jika
konsumen membawa kantong sendiri dari rumah.
10.
CHANNEL
RETAIL YANG SEMAKIN KABUR
Jangan kaget
kalau nantinya kita sulit mencari channel yang benar-benar spesialis di satu
kategori produk. Kecenderungannya setiap peritel ingin mengikat konsumen
sihingga akhirnya mereka berusaha menjadikan ritelnya sebagai One Stop Shopping. Selain itu tuntutan
konsumen agar ritel menghadirkan sesuatu yang berbeda membuat peritel akhirnya
justru menambah item produknya dari berbagai macam kategori. Seperti halnya
apotik menjual makanan, toko buah menjual produk rumah tangga. D i luar negeri,
Hypermarket juga berjualan mobil.
KATEGORI
HANDPHONE :
-
LOW END : Produk dengan kisaran harga Rp.
Terendah s/d Rp. 1.000.000,-
1 box isi 20 units
-
MIDDLE END : Produk dengan kisaran harga Rp.
1.500.000,- s/d Rp. 2.500.000,-
1 box isi 10 units
-
HIGH END : Produk dengan kisaran harga Rp.
3.000.000,- s/d Rp. Ke atas
1 box isi 10 units
VENDOR /
PRODUSEN :
-
BLACKBERRY -
ASIAFONE
-
I-PHONE -
ASUS
-
HTC -
ANYCOOL
-
O2 -
CROSS MOBILE
-
NOKIA -
BEYOND
-
SONY
ERICSSON -
BLUEBERRY
-
SAMSUNG
MOBILE -
D-ONE
-
LG
MOBILE -
DEZZO
-
MOTOROLA -
DIGA
-
BENQ
SIEMENS -
ELZIO
-
FC
MOBILE -
FALCOM
-
GVON -
GSTAR
-
HUAWEI -
HT MOBILE
-
PHILLIPS -
IVIO
-
K-TOUCH -
I-MOBILE
-
LEXUS
MOBILE -
IMO MOBILE
-
MITO -
LENOVO
-
MY-G -
MICXON
-
NEOTITAN -
NEXIAN
-
SPIRIT -
SKY PHONE
-
SPC
MOBILE -
TIGER MOBILE
-
TAXCO -
TITAN
-
TOCALL -
VI-TELL
-
VIRTU-V -
VENERA
-
XP
MOBILE -
VODASTAR
INVESTMENT
MODAL
AWAL : Rp. 925.000.000,-(Sembilan Ratus Dua Puluh Lima Juta Rupiah)
TARGET
BEP : 26 Bulan
TARGET
ROI : 41 Bulan (3 Tahun 5 Bulan)
RINCIAN
MODAL :
·
Rp. 80.000.000,- Alokasi sewa toko / ruko selama 2 (dua) tahun
·
Rp.
35.000.000,- Alokasi untuk
renovasi
·
Rp. 20.000.000,- Website, Etalase, Meja, Kursi,
Sign Board, Brankas, SIUP
·
Rp. 30.000.000,- Alokasi untuk Pulsa Fisik &
Elektrik
·
Rp. 30.000.000,- Alokasi untuk Aksesoris
Handphone
·
Rp. 10.000.000,- Alokasi budget promosi,
merchandise, iklan.
·
Rp. 20.000.000,- Alokasi Download zone (3 computer, konten, dsb)
·
Rp. 50.000.000,- Alokasi
Petty Cash, Beli HP second, Gadai HP
·
Rp. 350.000.000,- Alokasi untuk pengadaan Handphone
·
Rp. 250.000.000,- Alokasi Blackberry Centre
·
Rp.
50.000.000,- Running
capital
TARGET GROSS PROFIT/BULAN
RETAIL : Rp. 15.000.000,-
GROSIR : Rp. 10.000.000,-
TRADE IN : Rp. 2.500.000,-
AKSESORIS : Rp. 1.500.000,-
SERVIS : Rp. 500.000,-
GADAI : Rp. 5.000.000,-
DOWNLOAD : Rp. 1.000.000,-
TOTAL PROFIT : Rp. 35.500.000,-
ESTIMASI PENGELUARAN/BULAN
Gaji Karyawan : Rp. 5.000.000,-
Listrik, Telpon : Rp. 2.500.000,-
Depresiasi ruko : Rp. 3.333.500,- (Depresiasi perhitungan 24 bulan)
Depresiasi asset :
Rp. 2.292.000,- (dan lain-lain)
TOTAL BIAYA : Rp. 13.125.500,-
Total net profit : Rp. 22.374.500,-Nett (6.15%)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar