Kamis, 19 Januari 2012

ELEGANCE PHONE SHOP


SOURCE OF BUSINESS :


-          RETAIL / B2C
Penjualan secara langsung kepada konsumen dengan mendatangi langsung toko kita. Kisaran keuntungan yang dapat di peroleh dari setiap unit handphone sebesar 3%-5%;
Low End               : Rp.      10.000,-  s/d  Rp.        20.000,-
Middle End           : Rp.      25.000,-  s/d  Rp.        35.000,-
High End               : Rp.      40.000,-  s/d  Rp.      200.000,-
Luxury Produk      : Rp. 1.000.000,-  s/d  Rp. 10.000.000,-
(Luxury produk: Vertu, Mobiado, Tag Heur, etc.)
Sedangkan keuntungan dari setiap penjualan pulsa / voucher berkisar Rp. 1.000,- s/d Rp. 3.500,-

-          GROSIR (CANVASSER) / B2B
Konsep penjualan langsung kepada pelaku bisnis contohnya seperti; toko, perusahaan, koperasi, dan lembaga lainnya. Penjualan mayoritas adalah handphone Low end dan Middle sesuai permintaan pasar. Besarnya Capital / modal sangat berpengaruh sedangkan keuntungan yang dapat diperoleh sebesar 3%;
Low end               : Rp.   2.500,- s/d Rp.   5.000,-
Middle end           : Rp.   7.500,- s/d Rp. 12.500,-
High end               : Rp. 15.000,- s/d Rp. 35.000,-

-          TRADE IN (TUKAR TAMBAH)
Konsep penjualan dengan transaksi jual–beli, dimana konsumen ingin menjual handphone yang digunakannya dan menggantinya dengan membeli handphone yang baru dengan menambah sejumlah uang.
Keuntungan yang dapat diperoleh dari transaksi seperti ini sangat besar yaitu kisaran Rp. 100.000,- hingga Rp. 400.000,- tergantung dari kondisi dan kelengkapan handphone bekas yang akan dijual tersebut, dan kemampuan kita dalam bernegosiasi harga dengan konsumen.

-          AKSESORIS
                Penjualan dengan sistem Up-Selling. Suasana hati seseorang biasanya sangat bagus ketika baru memiliki suatu barang baru. Maka gunakan kesempatan tersebut untuk mengarahkan konsumen hingga produk-produk aksesoris yang kita miliki dapat terjual. Umumnya konsumen selalu mencari dompet / sarung untuk handphone yang baru dibelinya, lalu coba untuk menawarkan aksesoris lainnya seperti anti gores, Bluetooth, charger mobil, dan sebagainya. Jenis-jenis aksesoris adalah: casing, sarung/dompet hp, handsfree, bluetooth, kabel data, baterai, charger, memory card, dsb. Persentase keuntungan yang dapat diperoleh kisaran 10% hingga mencapai 100%.

-          SERVIS / REPARASI
Layanan servis atau jasa reparasi selalu dibutuhkan oleh masyarakat terlebih lagi bila masa garansi atas handphone tersebut telah habis masa berlakunya. Sedangkan untuk perbaikan handphone itu sendiri, kita akan bekerja sama dengan pihak ketiga atau pihak luar untuk melakukan perbaikan atau reparasi tersebut. Hal ini dikarenakan belum adanya kesiapan dari kita untuk memiliki seorang teknisi mengingat biaya penghasilan untuk memperkerjakan seorang teknisi cukup tinggi. Bahkan seorang teknisi yang handal atau sudah berpengalaman, mereka bukan hanya memperoleh penghasilan gaji saja, melainkan membuat kesepakatan juga dengan pemilik toko akan adanya pembagian hasil 50:50 dari setiap pekerjaan reparasi tersebut. Sedangkan sisi baik atau positifnya bagi pemilik toko dengan adanya teknisi adalah teknisi tersebut yang melakukan pengecekan kondisi handphone bilamana ada konsumen yang hendak menjual atau menukar tambah.
Seiring dengan berjalannya waktu dan bertumbuhnya usaha atau toko kita, maka kesempatan bagi kita untuk menangani sendiri reparasi handphone dengan merekrut atau memperkerjakan seorang teknisi handphone adalah pada saat pertengahan jalan dengan melihat pada kesiapan dan kemampuan kita. Kisaran keuntungan yang dapat diperoleh dari jasa ini berkisar Rp. 25.000,- hingga Rp. 200.000,- tergantung dari berat ringannya kerusakan dan banyak tidaknya spare parts yang diganti.

-          GADAI
Layanan dengan jaminan handphone. Tingginya biaya dan kebutuhan hidup seseorang dapat kita jadikan sebagai acuan atau peluang besar bagi kita untuk memberikan fasilitas gadai.
Jangka waktu pinjaman yang dapat kita berikan maksimal 3 (tiga) bulan. Jaminan kita nilai maksimal 70% dari harga jual bila seadainya konsumen memilih dijual daripada digadaikan. Besarnya keuntungan yang diperoleh bisa mencapai hingga 10%(Sepuluh Persen) pertransaksi dengan perhitungan waktu per 30 hari. Bilamana jaminan belum ditebus kembali dari waktu yang telah ditetapkan dan disepakati bersama, maka jaminan tersebut sepenuhnya akan menjadi milik kita dan bebas untuk dijual kepada konsumen lainnya.

-          DOWNLOAD ZONE / STATION
Jasa layanan di dalam menyediakan sarana untuk download berbagai konten music, games, wallpaper, themes, video, software, hingga aplikasi. Keuntungan bagi konsumen yang membeli handphone ditempat kita akan memperoleh gratis kartu member (silver) dan masa berlaku kartu 1 (satu) bulan dan fasilitas training penggunaan handphone tersebut. Untuk menjadi member dikenakan biaya sebagai berikut;
·         MEMBERSHIP FEE
Silver       : Rp. 100.000,- berlaku 1 bulan
Gold        : Rp. 200.000,- berlaku 3 bulan
VIP         : Rp. 400.000,- berlaku 6 bulan
Tersedia juga fasilitas diskon belanja bagi para anggota member ditempat kita.

 BUSINESS PLAN
“10 KUNCI SUKSES BISNIS RITEL”

                Siap atau tidak, ritel di Indonesia bakal menghadapi persaingan yang demikian sengit. Berikut adalah 10 hal yang bisa menentukan masa depan usaha kita dalam segi ritel.

1. PROMOSI HARGA SUDAH SEHARUSNYA
Setiap ritel, baik kecial maupun besar ataupun ritel untuk segmen bawah atau premium, semuanya tidak akan lepas dari promosi harga. Strategi ini seolah sudah menjadi strategi generik. Kini pilihannya adalah kapan program promosi harga ini dilakukan dan kreativitas apa yang bisa dikembangkan. Beberapa peritel merek premium berkreasi dengan menawarkan program diskon besar-besaran pada malam hari. Program “Midnight Sale” ini ternyata disambut antusias dan seolah mulai menjadi wabah di ibu kota.
Kreativitas dalam promosi harga juga tidak selalu dalam bentuk diskon. Promosi harga juga bisa dilakukan dalam bentuk “Cash Back” atau “Buy One Get Two”. Namun apapun kreativitas yang dilakukan, peritel dimasa depan tidak akan meninggalkan program promosi harga begitu saja.

2. MENJUAL “EXPERIENCE” LEBIH PENTING
                Produk yang dijual memang menjadi daya tarik bagi konsumen untuk datang ke tempat anda. Namun demikian, jangan terpaku pada produk tanpa menghadirkan pengalaman yang unik bagi konsumen. Berdasarkan survei, 93% masyarakat Indonesia menjadikan ritel sebagai tempat rekreasi. Mereka akan semakin banyak berbelanja jika terpuaskan oleh pengalaman yang diciptakan oleh peritel / pemilik usaha. Experience ini bisa dikembangkan dengan banyak dimensi seperti permainan dengan panca indera (tampilan, bunyi, bau, dll) maupun melalui interaksi dengan konsumen. Itulah sebabnya menjual pengalaman akan menjadi hal yang lebih dicari oleh konsumen ketimbang produk yang dijual.

3. BERJALANLAH DENGAN TEKNOLOGI
                Teknologi akan berperan besar bagi ritel dimasa depan. Sekalipun konsumen menganggap pergi ke ritel sebagai rekreasi, mereka tetap saja merupakan konsumen yang tidak sabaran. Di zaman yang serba cepat ini, mereka tetap saja membutuhkan pelayanan yang cepat dari sebuah ritel. Ada tiga macam teknologi yang akan mempengaruhi kekuatan ritel dimasa depan. 
                Pertama adalah teknologi dibidang inventori, dimana peritel membutuhkan teknologi yang bisa dengan cepat mengidentifikasi inventori & memberi sinyal dengan cepat jika terjadi kekosongan barang.
                Kedua adalah teknologi dibidang transaksi. Ritel masa depan membutuhkan teknologi yang bisa membuat transaksi selesai dalam waktu lebih cepat serta tidak menciptakan antrian yang panjang.
                Ketiga adalah teknologi yang bisa membantu menciptakan retensi dan hubungan dengan pelanggan. Misalnya untuk menginformasikan point reward atau produk-produk baru melalui ponsel.
Teknologi seperti RFID (Radio Frequency Identification) atau LBS (Location Based Service) tampaknya akan bermunculan dimasa mendatang karena teknologi semacam inilah yang bisa membantu peritel memberi pelayanan yang cepat dan tepat.
4. MENGIKAT KONSUMEN DENGAN PROGRAM LOYALTY
                Dimasa depan peritel harus mempunyai program loyalty yang unik dan eksperiental bagi konsumen. Semakin banyaknya pilihan ritel membuat konsumen tidak bisa loyal kepada satu ritel. Oleh karena itulah peritel harus memiliki program Loyalty yang kuat untuk mengikat konsumen.
                Program Loyalty dilakukan bukan dengan kartu anggota atau kartu diskon semata. Program Loyalty harus disusun berdasarkan kebutuhan konsumen yang unik. Oleh karena itu pengumpulan dan penggalian database akan semakin penting bagi peritel. Database yang baik akan menjadi kekuatan menyusun program loyalty.

5. Co-BRANDING DENGAN SEMAKIN BANYAK PIHAK
                Untuk menciptakan program Loyalty secara terus-menerus, peritel mau tidak mau harus melakukan co-branding dengan banyak pihak. Co-branding bisa dilakukan dengan sesame partner di dalam industry maupun partner di industry lain. Tujuannya adalah untuk memperkuat dampak promosi yang dilakukan dan mengefisiensikan program-program promosi. Selain itu, Co-branding juga membuat kreativitas ritel tidak terpaku pada program program konvensional.
Contohnya Indomaret bekerjasama dengan Bank Mandiri mengeluarkan kartu yang bukan hanya menjadi kartu isi ulang tetapi juga bisa dipergunakan untuk membayar listrik dan telpon di toko-toko Indomaret. Artinya Indomaret kini bukan sekedar menjual produk kebutuhan rumah tangga, tetapi juga Point of Payment berbagai pembayaran rutin.

6. FOKUS KEPADA INDIVIDU DAN INTERAKTIF
                Dimasa depan, konsumen ingin dilihat sebagai individu dan bukan sebagai orang yang sama dengan orang lain. Mereka mengharapkan ritel memberikan banyak fleksibilitas bagi konsumen untuk menentukan apa yang mereka bau. Oleh karena itu peritel harus mempersiapkan topping dan fitur yang banyak untuk dipilih oleh konsumen. Seperti halnya es krim, produknya boleh sama, tetapi konsumen bisa menaruh bermacam-macam tambahan di atas es krim tersebut. kalau perlu, konsumen akan terjun langsung ke pembuatannya sehingga mereka lebih bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Dalam bidang handphone, contoh diatas dapat kita gambarkan seperti memberikan pengajaran dan arahan kepada konsumen akan produk handphone yang dibelinya agar konsumen dapat lebih maksimal menggunakan produk tersebut.  

7. TOTALITAS DALAM PELAYANAN MENJADI TUNTUTAN KONSUMEN
                Konsumen Indonesia akan semakin melihat pelayanan prima sebagai sebuah keharusan di dunia ritel. Menurut survei yang dilakukan di beberapa Negara, ternyata keputusan pembelian nomor satu dipengaruhi oleh pelayanan. Di Indonesia sendiri kesadaran ritel di bidang pelayanan sebenarnya sudah bertumbuh, namun demikian komitmen pelayanan ini masih terbatas pada keramahan saja. Padahal totalitas dalam pelayanan mencakup banyak aspek, mulai dari konsumen masuk sampai ke layanan purna jual.




8. FAST FASHION
Peritel akan menghadapi rentang waktu yang semakin pendek dari sebuah produk untuk menjadi fashion product. Ibaratnya, kalau hari ini konsumen berebut membeli produk yang lagi “in”, maka besok, konsumen berharap produk yang lagi in tersebut sudah berubah.
Dengan perubahan yang cepat, peritel harus selalu fleksibel untuk menyediakan item-item baru dalam waktu yang relatif singkat. Ritel yang bagus selalu menawarkan merchandising baru setiap dua atau tiga minggu. Dengan demikian pengunjung selalu disegarkan dengan tampilan baru.

9. GREEN PROGRAM
                Kesadaran lingkungan juga akan menghinggapi konsumen ritel. Edukasi kepedulian lingkungan seperti global warming akan semakin kuat. Akibatnya konsumen juga semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Bagi peritel, isu-isu lingkungan harus bisa ditangkap dengan baik dan di terjemahkan kedalam program peritel.
                Green program yang sekarang lagi tren dijalankan adalah pengurangan penggunaan plastic untuk membawa belanjaan. Carrefour misalnya, sudah mulai menjual kantong yang bisa dipakai terus sehingga tidak membuat pencemaran lingkungan oleh pembuangan plastic berlebihan. Beberapa peritel bahkan memberikan poin tambahan jika konsumen membawa kantong sendiri dari rumah.

10. CHANNEL RETAIL YANG SEMAKIN KABUR
                Jangan kaget kalau nantinya kita sulit mencari channel yang benar-benar spesialis di satu kategori produk. Kecenderungannya setiap peritel ingin mengikat konsumen sihingga akhirnya mereka berusaha menjadikan ritelnya sebagai One Stop Shopping. Selain itu tuntutan konsumen agar ritel menghadirkan sesuatu yang berbeda membuat peritel akhirnya justru menambah item produknya dari berbagai macam kategori. Seperti halnya apotik menjual makanan, toko buah menjual produk rumah tangga. D i luar negeri, Hypermarket juga berjualan mobil.


KATEGORI HANDPHONE :

-          LOW END        : Produk dengan kisaran harga Rp. Terendah    s/d  Rp. 1.000.000,-
  1 box isi 20 units
-          MIDDLE END   : Produk dengan kisaran harga Rp. 1.500.000,- s/d  Rp. 2.500.000,-
  1 box isi 10 units
-          HIGH END        : Produk dengan kisaran harga Rp. 3.000.000,- s/d  Rp.  Ke atas
  1 box isi 10 units

VENDOR / PRODUSEN :

-         BLACKBERRY                                          - ASIAFONE
-         I-PHONE                                                 - ASUS
-         HTC                                                          - ANYCOOL
-         O2                                                                        - CROSS MOBILE
-         NOKIA                                                     - BEYOND
-         SONY ERICSSON                                   - BLUEBERRY
-         SAMSUNG MOBILE                              - D-ONE
-         LG MOBILE                                             - DEZZO
-         MOTOROLA                                           - DIGA
-         BENQ SIEMENS                                     - ELZIO
-         FC MOBILE                                             - FALCOM
-         GVON                                                      - GSTAR
-         HUAWEI                                                  - HT MOBILE
-         PHILLIPS                                                 - IVIO
-         K-TOUCH                                                            - I-MOBILE
-         LEXUS MOBILE                                      - IMO MOBILE
-         MITO                                                       - LENOVO
-         MY-G                                                       - MICXON
-         NEOTITAN                                              - NEXIAN
-         SPIRIT                                                      - SKY PHONE
-         SPC MOBILE                                           - TIGER MOBILE
-         TAXCO                                                     - TITAN
-         TOCALL                                                   - VI-TELL
-         VIRTU-V                                                  - VENERA
-         XP MOBILE                                             - VODASTAR                                               





INVESTMENT

MODAL AWAL             : Rp. 925.000.000,-(Sembilan Ratus Dua Puluh Lima Juta Rupiah)
TARGET BEP                : 26 Bulan
TARGET ROI                : 41 Bulan (3 Tahun 5 Bulan)
RINCIAN MODAL         :
·         Rp. 80.000.000,-                Alokasi  sewa toko / ruko selama 2 (dua) tahun
·         Rp. 35.000.000,-                Alokasi untuk renovasi
·         Rp. 20.000.000,-                Website, Etalase, Meja, Kursi, Sign Board, Brankas, SIUP
·         Rp. 30.000.000,-                Alokasi untuk Pulsa Fisik & Elektrik
·         Rp. 30.000.000,-                Alokasi untuk Aksesoris Handphone
·         Rp. 10.000.000,-                Alokasi budget promosi, merchandise, iklan.
·         Rp. 20.000.000,-                Alokasi Download zone (3 computer, konten, dsb)
·         Rp. 50.000.000,-                Alokasi Petty Cash, Beli HP second, Gadai HP
·         Rp. 350.000.000,-              Alokasi untuk pengadaan Handphone
·         Rp. 250.000.000,-              Alokasi Blackberry Centre
·         Rp. 50.000.000,-                Running capital

TARGET GROSS PROFIT/BULAN

RETAIL                  : Rp. 15.000.000,-
GROSIR                 : Rp. 10.000.000,-
TRADE IN             : Rp.   2.500.000,-
AKSESORIS          : Rp.   1.500.000,-
SERVIS                  : Rp.      500.000,-
GADAI                  : Rp.   5.000.000,-
DOWNLOAD       : Rp.   1.000.000,-
TOTAL   PROFIT : Rp. 35.500.000,-

ESTIMASI PENGELUARAN/BULAN

Gaji Karyawan   : Rp. 5.000.000,-
Listrik, Telpon    : Rp. 2.500.000,-
Depresiasi ruko  : Rp. 3.333.500,- (Depresiasi perhitungan 24 bulan)
Depresiasi asset  : Rp. 2.292.000,- (dan lain-lain)
TOTAL BIAYA      : Rp. 13.125.500,-

Total net profit  : Rp. 22.374.500,-Nett (6.15%)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar